m1

Saat ini, penyakit coronavirus (COVID-19) sedang menyebar di seluruh dunia. Ini adalah tugas kritis dan penting untuk mengambil upaya menyeluruh untuk mencegah dan mengendalikan pandemi. Berbagai cara telah diterapkan untuk mengatasi penyebaran virus ini dari cara konvensional hingga cara modern, namun kasus ini semakin hari semakin banyak. Ini menjadi tantangan baru bagi kami untuk mengembangkan penelitian tentang cara mengurangi dan mencegah penyakit Covid-19.

(Source : www.d47.org)

Pandemi tidak hanya meningkatkan peluang untuk memajukan solusi berbasis teknologi tetapi juga memberikan kesempatan langka untuk mempelajari penelitian dan praktik teknologi, termasuk manajemen informasi, praktik kerja, serta desain dan penggunaan teknologi. Transisi cepat ke telehealth, telework, dan pendidikan online dalam menanggapi ancaman coronavirus adalah pengingat bahwa teknologi digital membawa banyak manfaat dan dapat memainkan peran penting dalam mengelola dan mengurangi risiko yang disebabkan oleh penguncian selama pandemi dan bahkan setelah pandemi. . Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dan perangkat lunak yang strategis dan efektif untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 adalah RFID.

Identifikasi frekuensi radio (RFID) adalah teknologi yang memungkinkan untuk menyimpan dan mengambil sejumlah besar data melalui transmisi elektromagnetik menggunakan perangkat frekuensi radio (RF) dan struktur teknologi yang dipasang secara strategis. RFID memungkinkan identifikasi dari jarak jauh, dan tidak seperti teknologi kode batang sebelumnya, RFID melakukannya tanpa memerlukan garis pandang. Selain itu, sistem RFID dapat membedakan banyak tag berbeda yang terletak di area umum yang sama tanpa bantuan manusia.

Bagaimana itu Bekerja?

Sistem RFID tipikal mencakup tiga komponen: antena atau koil, transceiver (dengan decoder) dan transponder (tag RF) yang diprogram secara elektronik dengan informasi unik. Ada pancaran sinyal radio oleh antena agar tag dapat diaktifkan dan data dapat dibaca dan ditulis ke tag tersebut. Antena membangun komunikasi antara tag dan transceiver. Transceiver bertanggung jawab atas akuisisi data

RFID adalah salah satu elektronik yang paling sering digunakan karena kelebihannya: mengurangi kontrol inventaris dan biaya penyediaan, dapat mengakses data secara real-time, memungkinkan identifikasi dari jarak yang lebih jauh daripada barcode, dapat menyimpan data dalam jumlah besar selain pengidentifikasi unik, dapat digabungkan dengan sensor, dll. Teknologi ini menghasilkan berbagai macam teknologi pintar di berbagai bidang, seperti kesehatan, industri, sosial, dan keuangan.

Kita bisa memanfaatkan RFID untuk mengembangkan riset teknologi untuk mencegah penularan virus Covid-19. Berikut ini adalah beberapa pemanfaatan teknologi RFID yang dapat diterapkan saat pandemi.

1. Sistem Perawatan Kesehatan Cerdas

Sampai saat ini, hanya informasi yang tidak lengkap yang tersedia tentang status imun bawaan dari pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2. Karena semakin banyak orang yang terinfeksi, kemungkinan besar akan menghasilkan respons imun. Hal ini dapat menyebabkan perlunya klasifikasi status kekebalan di seluruh komunitas, misalnya:

  • Sebelumnya terinfeksi, sekarang kebal, tidak menular
  • Saat ini terinfeksi
  •  Secara imunologi naif, masih rentan terhadap infeksi

RFID dalam gelang biometrik bisa menjadi solusinya. Gelang akan memiliki ID pribadi yang unik dan dikonfigurasi untuk berkomunikasi dengan perangkat kedua – baik genggam atau berdiri bebas. Pemindaian cepat gelang dapat mengambil status kesehatan seseorang secara instan menampilkan sinyal yang jelas atau blokir ke perangkat. Kode status yang memungkinkan dapat berupa kode warna atau menunjukkan klasifikasi seperti sedang sakit, sembuh, dikarantina atau tidak diketahui.

2.Sistem Pelacakan dan Pemantauan Cerdas

Perancangan sistem pemantauan ruang kantor sesuai dengan protokol kesehatan yang membatasi jumlah orang dalam satu ruangan maksimal 50% dari kapasitas normal. Perancangan sistem pengawasan ini adalah alat pengendalian massa berbasis RFID (Radio Frequency Identification) yang dirancang untuk dapat memonitoring jumlah pegawai dalam suatu ruangan dengan menggunakan software komputer sebagai UI (user interface).

Karyawan yang akan masuk atau keluar ruangan harus memiliki ID (Identitas) berupa RFID Tag yang akan ditempelkan pada nametag masing-masing. Saat melewati pintu, ID karyawan akan dicatat dan dimasukkan ke dalam histori bersama dengan waktu dan suhu tubuh saat karyawan masuk atau keluar.

UI digunakan untuk memonitor ruangan. Jika ruangan sudah penuh akan muncul notifikasi ruangan sudah penuh pada monitor yang terpasang di depan pintu masuk ruangan, sehingga pegawai lain tidak bisa masuk karena pintu akan otomatis terkunci dengan bantuan motor servo. Ketika seorang karyawan meninggalkan ruangan, peringatan tersebut akan hilang dan karyawan lain dapat masuk kembali ke ruangan tersebut.

3. Sistem Pembayaran Cerdas

Dalam situasi pandemi seperti ini, semua aspek membutuhkan sesuatu yang praktis, cepat, dan aman untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, terutama dalam aspek pembayaran. Salah satu teknologi yang paling banyak diterapkan adalah sistem cashless/e-payment. Sistem pembayaran cashless didesain sesuai untuk penggunaan sehari-hari dan lebih efisien dibandingkan penggunaan kartu debit yang membutuhkan waktu lama untuk mengantri dan membutuhkan banyak kontak fisik. Sistem dirancang menggunakan metode smart card berbasis RFID. Sistem pembayaran ini akan berjalan dengan server di jaringan lokal, untuk mensimulasikan keadaan aplikasi di toko, vending machine, koperasi, dan kantin di perkantoran, pusat perbelanjaan, sekolah, kampus, dan tempat lainnya.

Pengguna dapat melakukan pembayaran atau transaksi pada vendor atau merchant yang menggunakan sistem ini dengan meletakkan kartu di dekat RFID reader pada perangkat. Ini akan meneruskan data UID dari RFID melalui jaringan ke server. UID adalah ID unik yang terdaftar pada kartu RFID. Setiap kartu RFID selalu memiliki UID yang berbeda. Server memeriksa database apakah ada UID yang cocok dan saldonya. Jika saldo memenuhi persyaratan tagihan, server mengirimkan umpan balik sukses ke perangkat terminal dan penumpang dapat masuk. Ketika saldo tidak mencapai tarif minimum, pengguna akan mendapatkan notifikasi bahwa pembayaran mereka gagal dan perlu mengisi saldo terlebih dahulu. Prosedur sebelumnya akan diulang untuk setiap transaksi.

RFID merupakan teknologi baru yang saat ini sedang dikembangkan. Berbagai kemudahan penggunaan dan aplikasi yang dapat dipadukan dengan teknologi lain membuat RFID banyak diteliti. Banyak industri yang menerapkan teknologi ini karena kelebihannya yang memudahkan pekerja untuk mengelola tugas mereka dengan risiko yang lebih rendah daripada penggunaan teknologi sebelumnya.

(Source : i1.wp.com)

Namun, masih sedikit penggunaan RFID untuk mengurangi atau mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh Covid-19. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menerapkan RFID sebagai teknologi yang dapat menekan tingginya angka kasus Covid-19 di berbagai aspek, terutama kesehatan dan sosial. Perkembangan ini dijadikan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan sebagai bentuk implementasi teknologi di masa depan.

Referensi

Camacho-Cogollo, J. E., Bonet, I., & Lazanda, E. (2020). Chapter 4 – RFID technology in health care. In E. Iadanza, Clinical Engineering Handbook (Second Edition) (pp. 33-41). doi:https://doi.org/10.1016/B978-0-12-813467-2.00004-3

Domdouzis, K., Kumar, B., & Anumba, C. (2007). Radio-Frequency Identification (RFID) applications: A brief introduction. Advanced Engineering Informatics, 21(4), 350-355. doi:https://doi.org/10.1016/j.aei.2006.09.001

He, W., Zhang, Z. (., & Li, W. (2021, April). Information technology solutions, challenges, and suggestions for tackling the COVID-19 pandemic. International Journal of Information Management, 57. doi:https://doi.org.proxy.undip.ac.id/10.1016/j.ijinfomgt.2020.102287

Herdiyanto, D. W., Setiabudi, D., & Chaidir, A. R. (2020). Electronic transaction system for user authentication and e-payment application based on RFID smart card. AIP Conference Proceedings, 2278(1). doi:https://doi.org/10.1063/5.0014687

Juhana, A. (2021). Perancangan Alat Pencegah Kerumunan. Jurnal Sistem Cerdas, 4(1), 18-24. doi:https://doi.org/10.37396/jsc.v4i1.116

Kaur, M., Sandhu, M., Mohan, N., & Sandhu, P. S. (2011). RFID Technology Principles, Advantages, Limitations & Its Applications. International Journal of Computer and Electrical Engineering, 3(1), 151.

Lahtela, A. (2009). A Short Overview of the RFID Technology in Healthcare. Fourth International Conference on Systems and Networks Communications, 165-169. doi:https://doi.org/10.1109/ICSNC.2009.77

Want, R. (2006, February 13). An Introduction to RDID Technology. 5(1), 25-33. doi:https://doi.org/10.1109/MPRV.2006.2

Weisman, Y., Tan, A. M., & Fuss, F. K. (2020). Use of wearable technology to enhance response to the Coronavirus (COVID-19) pandemic. Public health, 185, 221–222. doi:https://doi.org/10.1016/j.puhe.2020.06.048

Ye, J. (2020). The Role of Health Technology and Informatics in a Global Public : Practices and Implications From the COVID-19. JMIR MEDICAL INFORMATICS, 8(7). doi:https://doi.org/10.2196/19866